Gunung berapi atau gunung
api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling
dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin
Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
tektonik.
Apabila gunung
berapi meletus, magma yang terkandung
di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran
lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti
berikut:
- Aliran lava.
- Letusan gunung berapi.
- Aliran lumpur.
- Abu.
- Kebakaran hutan.
- Gas beracun.
- Gelombang tsunami.
- Gempa bumi.
Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan
berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari
beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa),
kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa
ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis
ini.
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya
akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat
basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari
tanah di sekitarnya.
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat
kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis
ini.
Klasifikasi gunung berapi di Indonesia
Kalangan vulkanologi Indonesia
mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah
letusan/erupsinya.
- Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami
erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
- Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum
tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala
kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
- Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak
diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan
masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
Tingkat
isyarat gunung berapi di Indonesia
|
||
Status
|
Makna
|
Tindakan
|
AWAS
|
|
|
SIAGA
|
|
|
WASPADA
|
|
|
NORMAL
|
|
|
Studi
volkanologi saat ini merupakan studi yang sedang gencar dilakukan, karena
dampak dari sebuah letusan gunung api sangatlah dahsyat jika kita lihat rekaman
dari kejadian yang sudah pernah terjadi, dan tidak hanya bisa dilihat dari satu
sisi, melainkan harus dapat dipahami dari segi multi dimensionalnya.
Selain itu
gunungapi juga merupakan bentukan bumi yang sangat menarik untuk dikaji, karena
di dalamnya dan di sekitarnya terdapat hal-hal yang menarik untuk diteliti
lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar